Mashersam mBlog'S

Kita dapat mengatakan negara maju dan negara berkembang melihat bahwa definisi dari istilah negara berkembang yaitu negara yang kualitas atau kesejahteraan penduduknya masih rendah atau dalam tahap perkembangan.

Dari definisi tersebut, kita juga perlu tau bagaimana suatu negara dikatakan memiliki kesejahteraan yang tinggi. Tentunya kesejahteraan penduduk suatu negara dapat diukur oleh beberapa indikator atau tolok ukur.

Beberapa indikator yang dimaksud tersebut adalah : Pendapatan perkapita Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Angka harapan hidup Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indeks gini.

selain negara indonesia mempunyai kekayaan alam yang melimpah, kita mempunyai modal lain yang tidak kalah pentingnya yaitu sumber daya manusia.  Faktor man behind the gun, istilahnya seperti itu sangat penting, kalo ibarat kita mempunyai modal senjata untuk bertarung tapi tidak dapat memanfaatkan dengan baik sama saja tidak akan menang. Kita punya sumber daya alam tapi tidak dapat memanfaatkan dengan baik. tepatnya kita tidak dapat mengelola dengan baik modal sumber daya alam yang kita miliki.

Ketika sumber daya alam yang kita miliki menghasilkan devisa dan menjadi pendapatan negara untuk mensejahterakan rakyat indonesia, seharusnya kita tidak boleh lupa bahwa sumber daya alam pun dapat habis, dan ada biaya untuk recovery yang harus kita pikirkan.
Pada masa, sebagian besar pada orde lama dan orde baru, kita bisa dibilang mendapatkan pendapatan negara yang besar dari sumber daya alam yang sebagian besar kita ekspor ke luar negeri. Pada saat itu kita melupakan faktor pembangunan manusia dan tidak dapat memberikan kesejahteraan yang merata bagi penduduknya, kekayaan dikuasai oleh orang-orang tertentu dengan kesenjangan yang luar biasa.
Sumber daya alam kita ekspor dengan tidak memperhatikan kegiatan yang mempunyai efek untuk menambah kegiatan ekonomi kita. Maka sangat tepat ketika terdapat ekspor mineral misalnya, tidak dengan mudah diekspor dalam bentuk masih dalam bentuk dasar, tanpa pengolahan lebih lanjut. Pembangunan smelter untuk hasil tambang sebenarnya sangat mendasar tapi kita seolah-olah sulit sekali mewujudkannya, negara sudah terlanjut kalah dalam hal ini.

Batubara yang merupakan komoditas ekspor dengan volume yang luar biasa, dapat menjadi tolok ukur bagaimana kita mengelola sumber daya alam ini cukup buruk. Apakah batubara yang diekspor dengan eksploitasi yang luar biasa memberikan efek yang memberikan kesejahteraan bagi penduduk indonesia, khususnya penduduk sekitarnya yang terkena dampak eksploitasi. Berapa banyak kerugian ekonomi dari eksploitasi yang mungkin enggan kita hitung, apalagi ditangani dengan serius, ini menggambarkan pengelolaan yang buruk. Bahkan mungkin kita tidak mengetahui persis data pengelolaan dan pemanfaatan batubara ini, berapa banyak yang di ekspor, berapa banyak yang menjadi kebutuhan riil dalam negeri. Ketika wacana upgrade pemanfaatan batubara menjadi bahan bakar yang lebih menguntungkan secara nasional, dalam hal ini gas, kita tidak dapat melihat langkah yang benar-benar riil dan hanya sekedar sebuah wacana yang sebagian orang mencurigai sebagai publikasi berita politis saja tanpa tindak lanjut yang dapat benar-benar dirasakan oleh rakyat.

Dari sumber daya alam hayati, apa bila kita telaah lebih lanjut, mungkin kita akan mendapat gambaran lebih lanjut, betapa buruknya kita mengelola sumber daya alam yang seharusnya dimanfaatkan dengan baik, bukannya justru pelaku pengelola dalam hal ini petani dan pekebun, malah ambyar. Kita harusnya mempunyai visi yang tinggi dan berani mencontoh, misalnya belanda yang tidak mempunyai lahan yang luas dapat mengelola dengan baik tapi dapat melakukan ekspor dibidang pertanian. Kemudian israel yang tidak memiliki lahan yang bagus dan luas tapi dapat mengekspor buah-buahan.
Banyak contoh negara yang tidak mempunyai sumber daya alam, terutama mineral, tapi menjadi negara yang maju. Kenapa? karena sumber daya manusianya mempunyai integritas yang baik, tidak korupsi dan kolusi, dan mengelola dengan baik. Misalnya Singapura, korea selatan, jepang, swiss, italia dan belanda.