Mashersam mBlog'S

Negara, Republik, Hidup, Tumpah darah, Persatuan, Kesatuan,->,Indonesia 100% Twitterologi, facebookologi, Googler, ->,Islam

Santai nya membahayakan perbedaan ; cerita NU Muhammadiyah

Tidak ada komentar
Ini cerita lama yang selalu bikin terkekeh bila mengingatnya. Entah kenapa, urusan yang lentur dan mudah dalam Islam sekarang menjadi lebih sering diwacanakan di atas mimbar dengan garang dan membid'ahkan yang berbeda dalam pemahaman.

***

Suatu hari di bulan Ramadhan, Gus Dur mengundang Pak AR ke Tebuireng Jombang. Tiba waktu tarawih, Gus Dur mempersilahkan Pak AR memimpin ribuan jemaah tarawih yang jelas warga NU.

Sebelum mulai tarawih Pak AR bertanya pada jamaah, "Ini mau tarawihnya cara NU yang 23 atau Muhammadiyah yang 11 rakaat?"

"NU...!", semua jamaah kompak menyahut begitu dengan rasa heroik pada ke-NU-annya di hadapan tokoh besar Muhammadiyah tersebut.

Pak AR mengiyakan saja. Lalu dimulailah shalat tarawih.

Cara ngimami Pak AR pelan, halus, dan kalem sehingga baru usai 8 rakaat saja durasinya sudah melampaui shalat tarawih ala NU pada umumnya.

Pak AR berkata pada jamaah sebelum lanjut takbir untuk rakaat berikutnya, "Ini mau lanjut 23 rakaat ala NU beneran?"

Semua jamaah kompak menyahut, "Ala Muhammadiyah saja....!"

Pak AR pun menyetujui, diiringi gelak tawa semua orang. Tuntas shalat tarawih dan witir, Gus Dur berkata kepada para jamaah, dihadapan Pak AR, "Baru kali ini ada sejarahnya warga NU di kandang NU diMuhammadiyahkan secara massal hanya oleh satu orang Muhammadiyah saja."

Semua orang terkekeh, termasuk Pak AR.

#Ramadhan Kariem

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Pahala dan Barokahnya Membaca Alquran

Tidak ada komentar

 

Berikut adalah kopi paste dari WA, menurut saya ya bagus untuk dilestarikan di Blog, .. 

sekalian nyoba code svg pada post blog disini.

Sejak 1200 tahun silam, ketika dunia blm mengenal KOMPUTER atau alat hitung sejenis,


 Maka IMAM SYAFI'I telah mampu mendata JUMLAH masing-masing HURUF dalam AL-QURĀN secara detail dan tepat


IMAM SYAFI'I dalam kitab Majmu al-Ulum wa Mathli’u an Nujum dan dikutip oleh Imam ibn ‘Arabi dalam mukaddimah al-Futuhuat al-Ilahiyah menyatakan jumlah huruf-huruf dalam Al Qur'an di susun sesuai dgn banyaknya :


o ا Alif  : 48740 huruf,

o ل Lam : 33922 huruf,

o م Mim : 28922 huruf,

o ح Ha ’ : 26925 huruf,

o ي Ya’ : 25717 huruf,

o و Waw : 25506 huruf,

o ن Nun : 17000 huruf,

o لا Lam alif : 14707 huruf,

o ب Ba ’ : 11420 huruf,

o ث Tsa’ : 10480 huruf,

o ف Fa’ : 9813 huruf,

o ع ‘Ain : 9470 huruf,

o ق Qaf : 8099 huruf,

o ك Kaf : 8022 huruf,

o د Dal : 5998 huruf,

o س Sin : 5799 huruf,

o ذ Dzal : 4934 huruf,

o ه Ha : 4138 huruf,

o ج Jim : 3322 huruf,

o ص Shad : 2780 huruf,

o ر Ra ’ : 2206 huruf,

o ش Syin : 2115 huruf,

o ض Dhadl : 1822 huruf,

o ز Zai : 1680 huruf,

o خ Kha ’ : 1503 huruf,

o ت Ta’ : 1404 huruf,

o غ Ghain : 1229 huruf,

o ط Tha’ : 1204 huruf dan terakhir

o ظ Dza’ : 842 huruf.


Jumlah semua huruf dalam al-Quran sebanyak 1⃣.0⃣2⃣7⃣.0⃣0⃣0⃣  (satu juta dua puluh tujuh ribu).


Setiap kali kita khatam Al-Quran, kita telah membaca lebih dari 1 juta huruf.


Jika 1 huruf = 1 kebaikan dan 1 kebaikan = 10 pahala, maka kira-kira 10 juta pahala kita dapatkan

 

Di bulan Ramadhan ALLAH gandakan lagi 70x kebaikan.... so, kira-kiralah hitunglah sendiri... 😊😊😊


 Mudah-mudahan ini menjadi motivasi kita untuk terus membaca Al-Quran, bertadarrus dan kalau mampu memahami maknanya

Wallahu a'lam..


SYAFA'AT AL QUR'AN DI DALAM KUBUR


Semoga kita termasuk di dalam golongan orang orang ini...aamiin !!!


Pertolongan Al-Quran di Alam Kubur.


- Dari Sa’id bin Sulaim ra, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam  bersabda: “Tiada penolong yg lebih utama derajatnya di sisi Allah pada hari Kiamat daripada Al-Qur’an. Bukan nabi, bukan malaikat dan bukan pula yang lainnya.” (Abdul Malik bin Habib-Syarah Ihya).


Bazzar meriwayatkan dalam kitab La’aali Masnunah bahwa jika seseorang meninggal dunia, ketika orang - orang sibuk dgn kain kafan dan persiapan pengebumian di rumahnya, tiba -tiba seseorang yang sangat tampan berdiri di kepala mayat. Ketika kain kafan mulai dipakaikan, dia berada di antara dada dan kain kafan.


-Setelah dikuburkan dan orang - orang mulai meninggalkannya, datanglah 2 malaikat. Yaitu Malaikat Munkar dan Nakir yang berusaha memisahkan orang tampan itu dari mayat agar memudahkan tanya jawab.


Tetapi si tampan itu berkata: ”Ia adalah sahabat karibku. Dalam keadaan bagaimanapun aku tidak akan meninggalkannya. Jika kalian ditugaskan utk bertanya kepadanya, lakukanlah pekerjaan kalian. Aku tidak akan berpisah dari orang ini sehingga ia di masukkan ke dalam syurga.”


Lalu ia berpaling kepada sahabatnya dan berkata,”Aku adalah Al Quran yang terkadang kamu baca dengan suara keras dan terkadang dengan suara perlahan.


-Jangan khawatir setelah menghadapi pertanyaan Munkar dan Nakir ini, engkau tidak akan mengalami kesulitan.”


-Setelah para malaikat itu selesai memberi pertanyaan, ia menghamparkan tempat tidur dan  permadani sutera yang penuh dengan kasturi dari Mala’il A’la. (Himpunan Fadhilah Amal : 609)


Allahu Akbar, selalu saja ada getaran haru selepas membaca hadits ini. Getaran penuh pengharapan sekaligus kekhawatiran. Getaran harap karena tentu saja mengharapkan Al-Quran yang kita baca dapat menjadi pembela kita di hari yang tidak ada pembela. Sekaligus getaran takut, kalau-kalau Al-Quran akan menuntut kita.


Yaa Allah… terimalah bacaan Al-Quran kami. Sempurnakanlah kekurangannya.


Banyak riwayat yang menerangkan bahwa Al-Quran adalah pemberi syafa’at yang pasti dikabulkan Allah Subhana wa Ta'ala Aamiin..


Oleh: Prof.DR. Ahmad  Sathori Ismail.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

background Coba di Blogger

Tidak ada komentar

I am Jane Doe

And I'm a Photographer

Page content..

Note that this technique will also make the image responsive: Resize the browser window to see the effect.

iseng mencoba-coba di blogger dari link di https://www.w3schools.com/cssref/pr_background-repeat.asp

yang lainnya coba sendiri.. biar ngerti dan nyarinya gampang kalo butuh..

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Sejarah Tes DISC (Dominance, Influence, Steadiness and Compliance Test)

Tidak ada komentar


Kepribadian adalah faktor internal dari individu yang akan berpengaruh terhadap bentuk perilaku seseorang ketika berhadapan dengan berbagai situasi dan kondisi. Seorang Psikolog dari Amerika yaitu William Moulton Marston (1893-1947) melakukan penelitian terhadap berbagai gaya perilaku manusia dengan menggunakan kerangka pikir Jung. Jung mengembangkan tipologi kepribadian ekstrovert dan introvert, yang mana keduanya mengandung aspek sense dan intuition serta thingking dan feeling (Atkinson dkk, 1987).

Berdasarkan teori kepribadian sebelumnya, Marston meneliti kepribadian dan menemukan empat elemen kepribadian manusia yaitu Dominance, Influence, Steadiness dan Compliance. Hasil penelitian ini diungkapkan dalam bukunya yang berjudul The emotions of normal people. Dari hasil penelitian Marston ini yang kemudian mendasari terbentuknya sebuah alat ukur kepribadian yang dikenal dengan DISC Behavioral Profile System atau model kepribadian DISC.

Pada Tahun 1970-an, John Geier dan Dorothy Downey dari Amerika membuat alat ukur DISC yang responnya di dasarkan dari alat Ukur Cleaver yang mana alat ukur tersebut terdiri dari 24 pertanyaan dengan 2 kategori yang mana masing-masing menggambarkan dirinya yang sebenarnya dan yang tidak menggambarkan tentang dirinya namun individu tersebut kerap melakukan ketika berada pada situasi kerja atau di lingkungannya atu juga disebut dengan perilaku “Topeng” (Mardiansyah, 2014). Empat dimensi yang digunakan oleh John Cleaver berdasarkan Activity Vector Analysis yaitu Aggressive, Sosiable, Stable dan Avoidant. Empat elemen tersebut yang mendasari DISC.

Berdasarkan pengalaman, DISC merupakan salah satu tools atau alat yang cukup powerful untuk mengidentifikasi karakter kepribadian seseorang dalam waktu yang relatif singkat. Keahlian seseorang dalam membaca dinamika kepribadian yang tergambar pada grafik sisi kepribadian eksternal dan internal serta menjadi kunci akurasi analisanya. Termasuk di dalamnya mengenali kecenderungan seseorang dalam memanipulasi jawaban pada kuesioner yang diberikan (Trisni, 2010).

DISC adalah alat psikometri yang diciptakan untuk mengukur kepribadian dan mengukur perilaku yang dapat di observasi, bebas bias budaya dan tidak mengukur keterampilan seseorang. DISC mengidentifikasi tipe perilaku seseorang, bagaimana seseorang akan berperilaku dalam situasi kerja, rumah, sekolah dan bagaimana seseorang menangani lingkungan dan masalah yang dihadapi di kehidupannya. DISC dapat di gunakan untuk memahami diri sendiri, belajar untuk memahami orang lain, menemukan cara mengatasi konflik yang dihadapi, meningkatkan kemampuan komunikasi dan dapat memberikan arahan atas wilayah apa yang perlu di kembangkan dari diri sendiri serta meminimalisir kelemahan (Rohm, 2000).


sumber : 
https://nsd.co.id/posts/10002-sejarah-tes-disc-dominance-influence-steadiness-and-compliance-test.html

Tidak ada komentar :

Posting Komentar